Sabtu, 30 Agustus 2008

Doa Terindah Di Usia Perak


Doa Terindah Di Usia Perak

Aku pejamkan mata ini seraya jemari mengatup
D
i hening malam yang terhias pijar-pijar gemintang
H
anya Allah yang tahu, asa terajut hati paling dalam
I
ndahnya mimpi, menyaksikan langkah kecil seorang bocah
Empat, lima langkah, dan terduduk dengan tawa kecil

M
elintas seperempat abad terasa cuma sekejap
A
ku memandang sosok kecil itu telah menjadi perkasa
H
ari-hari dilaluinya dengan semangat tak kenal lelah
A
ku bersyukur karena masih bisa menyaksikan langkahnya
Rentang waktu panjang mengantarkannya menguak cakrawala
Disetiap nafasnya kuselipkan doa dan harapan yang tersisa
Hanya Do'a, hadiah terindah mengiringi langkahnya
Ingin kusaksisak hidupnya jadi penerang sesama
K
alau saja aku boleh meminta, dan Allah mengabulkannya
Aku ingin menyaksikannya menggengam dunia

18 Agustus 2006,

Teriring Doa Bapak dan Ibu

Kubuka kembali lembaran-lembaran ucapan ulang tahunku yang telah lalu, tak sengaja kutemukan kartu dari Bapak dan Ibuku yang diberikan mereka dua tahun yang lalu... Isinya puisi yang menyiratkan doa mulia dari mereka berdua... Usia 25 tahun memang usia yang cukup matang untuk bisa menentukan pilihan baik jalan hidup maupun teman hidup... Usia 25 tahun juga merupakan usia peralihan dari remaja menjadi dewasa muda... Usia dimana seseorang pria dituntut untuk tidak lagi bersikap kekanakan tapi sudah mulai harus bisa berpikir khalayak seorang dewasa...

Bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan melewati masa-masa transisi, tapi mau tidak mau semua harus dijalankan dengan ikhlas dan sabar... Hasil dari perjuangan di masa transisi memang tidak akan terasa ketika kita sedang melakukannya, tapi akan kita petik hasilnya nanti ketika kita menyadari bahwa perubahan yang kita lakukan adalah yang terbaik untuk kita...

Be yourself and pray for the greatest future... :) I Love You Mom and I Love You Dad...

Tidak ada komentar: