Aku sudah lelah hidup di matahari. Panas, liar, dan penuh ketidakpastian walaupun aku tau hangatnya cinta dan intimasi ada disana. Tapi aku gak bisa hanya menunggu dan tak hidup maju.
Ada cinta yang kutinggal disana, cinta itupun akhirnya benci padaku, tak mau dekat dan menjauh. Harusnya aku bisa saja benci juga, tapi cinta tidak bisa dikuret dalam sehari. Tangisku belum berakhir. Bencipun tak bisa muncul.
Aku harus ke bulan. Haruskah ku ke bulan? Dingin, kaku, dan sepi. Tak ada korona2 yang menyelubungiku lagi. Aku memang tidak punya cahaya lagi. Aku menumpangkan cahaya pada matahari. Matahari yang pernah menyayamgiku dulu. Matahari yang pernah memberi sinar di hati.
Aku menerawang lagi, aku bimbang lagi, aku benci keadaan yang membuat ku bimbang. Aku benci bertemu orang yang membuat aku bimbang. Aku benci kebimbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar