In some cases, people just don't care with others. But i always try to do the best for others just to make sure that i won't be alone again... :)
Minggu, 10 Agustus 2008
The Lonely Prince
Sore ini langit sudah mulai menurunkan layar kelabunya, aku disini berteman komputer PCku berharap bisa menuliskan semua yang aku rasakan saat ini.
Lagu 'Heartstrings" karya Rolf Lovland dari grup musik irlandia Secret Garden mengalun dengan lembutnya memandu jari-jari ini menuangkan rasa yang selama ini aku coba untuk ingkari.
Umurku 26 tahun dan beberapa hari lagi menjadi 27 tahun. Aku anak tunggal. Aku cucu tertua baik dari keluarga bapak maupun ibuku.
Selama ini orang sering kali bertanya, "Apakah jadi anak tunggal itu menyenangkan atau tidak? Sepi apa tidak?" Dan aku selalu menjawab, "Tentu saja menyenangkan. Semua yang ada adalah punyaku. Tapi semua yang aku mau belum tentu diberikan oleh kedua orang tuaku. Aku tidak semanja yang orang katakan mengenai anak tunggal. Tapi memang aku merasakan bahwa menjadi anak tunggal adalah pangeran di kerajaan ini. Rajanya adalah bapakku. Ratunya adalah ibuku. Kalau tentang sepi dan tidaknya... sering kali aku mengatakan tidak juga... walaupun ternyata memang sepi... Pada akhirnya aku tidak bisa mengingkari hal sepi tersebut.
Aku baru menyadarinya belakangan ini ketika aku sedang sendiri. Tidak heran jadinya bila aku tidak pernah kosong, dalam arti gak punya pacar. Kayaknya gak tahan kalo gak punya pacar barang sebulan saja. :) Sepertinya hati ini memang harus ditopang oleh 2 tiang, tiang hatiku dan tiang hati pasanganku. Tapi yang mengherankan, walaupun aku punya kekasih, bila aku sedang sendiri di kamar, rasa sepi itu tak kunjung pudar dan menghilang. Pertanyaan yang menjadi misteri yang mungkin hanya akan terjawab bila aku bertemu Sang Pencipta, "Diantara sekian banyak orang di dunia yang Engkau ciptakan, kenapa aku Kau ciptakan jadi anak tunggal?" Selama ini aku hanya menebak-nebak dan mencoba menganalisa apa sisi baik dan sisi buruknya diciptakan sebagai anak tunggal. Alhamdulillah aku masih mensyukuri jadi anak tunggal.
Hari ini adalah hari minggu. Seperti biasanya, aku mengkhususkan untuk menjadi hari minggu sebagai hari keluarga. Aku pergi ke mal Ambasador menemani kedua orang tuaku berbelanja. Tepat pukul 11.00 WIB tiba-tiba saja aku jadi merasa sendiri. Tidak tau kenapa rasa itu suka muncul tiba-tiba. Aku seperti tidak berdaya diantara banyak kerumunan pengunjung mal itu. Aku seperti tidak memiliki arti diantara banyak orang yang ada. Aku jadi sedih dan kehilangan mood untuk berkeliling mencari kaos berkerah yang sudah kurencanakan ingin kubeli. Aku juga kehilangan nafsu makan seketika, padahal aku sudah berencana untuk menghabiskan soto betawi di food court. Aneh tapi itulah yang terjadi.
Haruskah aku selalu menggandeng seseorang dimanapun aku berada? Dimanakah aku harus membuang rasa sepi ini? Apakah rasa ini akan terus berlanjut? Adakah obat yang bisa menyembuhkan rasa sepi ini?
Misteri hidup dan mati seseorang hanya Tuhan yang tahu. Misteri anak tunggal atau anak yang memiliki saudara pun hanya Tuhan yang tahu. Aku kesepian, aku sendiri, dan masih berusaha untuk bisa bertahan untuk berdiri...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Berprasangka baiklah kepada Allah Doet...insyaallah kita akan merasa nikmat-Nya sungguh luar biasa...pasti ada maksudnya knapa kita dikasih saudara atau ga dikasih saudara, kan banyak juga orang yg ga sekandung tapi malah bisa jadi saudara & ga sedikit orang yg sekandung malah berantem terus....so u have to change ur mindset that life is a precious gift :p
Welcome to the Club ya Dut..
Sama seperti pertama kali gue blogging, agak worry karena harus jujur dengan diri sendiri tentang tulisan yang kita buat.
Tapi itulah seni dan asyiknya..
Mencoba menghargai tulisan orang lain (sesama blogger), dan menulis secara jujur about whateva..di jamin; you're not alone...or being lonely! be honest ya ndut.
Posting Komentar